PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transmisi
sabuk adalah sistem transmisi tenaga/daya/momen puntir dari poros yang satu ke
poros yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada puli yang
terpasang pada poros-poros tersebut. Karakter gesekan sabuk dan permukaan puli sangat
mempengaruhi kemampuan transmisi. Jadi besarnya gaya tegang dalam sabuk
menentukan besarnya momen puntir yang dapat ditransmisikan.
Keuntungan
transmisi sabuk:
a. Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka
tidak dibutuhkan kopling elastik.
b. Tidak berisik.
c. Dapat menerima dan meredam beban kejut.
d. Jarak poros tidak tertentu
e. Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai.
f. Mudah dah murah dalam pembuatan.
g. Hanya memerlukan sedikit perawatan.
Kerugian
transmisi sabuk:
a. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran
tidak konstan.
b. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan,
sistem transmisi sabuk memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar dari sistem
transmisi roda gigi atau rantai.
Jenis transmisi
sabuk dan pemakaiannya.
1. Transmisi sabuk lurus.
Dipakai untuk puli-puli yang berputar dengan arah yang
sama dan poros dimana puli-puli terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar
dan horisontal, walaupun bisa juga dipakai untuk poros-poros vertikal.
a.
Transmisi sabuk
tanpa penegang
Sabuk ini tidak perlu diberi gaya tegang lagi, karena gaya beratnya
sendiri. Dipakai untuk poros-poros dengan kedudukan horisontal yang memiliki
jarak poros lebih dari 5 m. Karena itu sisi tegang/tarik dari sabuk diletakkan
di bagian bawah.
b.
Transmisi sabuk mulur
Sabuk pada transmisi ini
sengaja dibuat lebih pendek dari jarak poros, tetapi material sabuk dipilih
material dengan elastisitas yang pas sehingga tercipta gaya tegang yang sesuai.
c.
Transmisi sabuk
dengan puli penegang
Transmisi ini dilengkapi
dengan puli penegang yang menekan sisi kendor sabuk di dekat puli kecil dari
luar sehingga sudut lilit menjadi bertambah besar. Pergantian arah putaran
tidak boleh terjadi pada sistem ini.
d.
Transmisi sabuk
dengan elemen penegang lain
Elemen penegang
pada sistem transmisi ini bukan puli melainkan elemen-elemen lain seperti baut,
bandul/pemberat, momen puntir balik, serta sistem SESPA.
2. Transmisi sabuk silang.
Transmisi dengan jenis ini
sudah jarang dipakai, karena selain pembebanan puli tidak menguntungkan akibat
gaya puntir tambahan, bagian tepi cepat aus, terutama pada sabuk rata yang
lebar.
Dalam pemasangannya, bagian
sisi tarik harus lurus dan sisi kendor miring sehingga lepasnya sabuk dari puli
dapat terhindarkan.
3. Jenis sabuk dan material sabuk
Material
sabuk harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, yaitu:
-
Factor gesekan
-
Tegangan Tarik
-
Elastisitas
-
Frekuensi tekuan
-
Factor kepekaan
terhadap lingkungan kerja (Wahyuningsih,
2013)
Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan tetoron
atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar.
Sabuk-V dibelitkan dikeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk
yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang
akan menghasilkan transmisi daya yang
besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu
keunggulan sabuk-V dibandingkan dengan sabuk rata (Sularso,1987).
Daya pada motor penggerak disalurkan
melalui putaran poros engkol kekopling utama melalui V-belt. Kopling utama
meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan
poros roda dan poros rotary. Disamping untuk menyalurkan daya, unit transmisi
juga berfungsi untuk mengatur kecepatan traktor (Nawawi, 2001).
Tujuan
Dapat memahami cara penerusan daya
dengan sabuk dan pulley serta dapat menghitung rpm pulley yang digerakkan.
ALAT DAN METODE
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini
adalah traktor tangan
Metode
Metode yang digunakan pada praktkum ini
adalah :
1.
Mengetahui besaran rpm pada motor penggeraknya
2.
Ukur diameter pulley penggerak dan diameter pulley yang
digerakkan
3.
Hitung rpm pulley yang digerakkan dengan menggunakan
persamaan :
S x D (Penggerak) = S x D (yang
digerakkan)
Dimana S = kecepatan putar per menit
D = diameter pulley
Waktu dan Tempat
Laporan ini
disusun berdasarkan praktikum yang dilaksanakan hari Senin, 16 Maret 2015 dari
jam 15.30-Selesai Wita. Bertempat di Laboratorium Mekanisasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah
dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
No
|
Nama dan gambar
|
Keterangan
|
|||
1
|
|
1. Pulley yang digerakkan
2. Sabuk
3. Pulley penggerak
|
|||
2
|
|
17. Pully
penegang
18. Penyangga
depan
19. Penyangga
mesin
20. Pelindung
depan
21. Pully
mesin
22. V-belt
23. Pully
utama
24. Pelindung
V-belt
26. Tutup
kotak peralatan
27. Tombol
lampu
28. Tuas
belok kiri
29. Pengatur
roda belakang
31. Roda
belakang
33. Ban
|
Soal :
Kecepatan (S) mesin adalah 2200 dan diameter (D) pully
mesin adalah 9 cm. Jika Diameter (D) yang digerakkan adalah 26 cm , maka
berapakah kecepatan (S) pully yang digerakkan ?
Dik : SxD (penggerak) = SxD (yang digerakkan)
Jawab : SxD = SxD
2200x9 = Sx26
19800 = Sx26
S =
= 761,5 rpm
Pembahasan
Pulley
dan sabuk umumnya terdapat pada traktor roda 2 yang bermesin diesel. Sabuk
sengaja digunakan pada traktor karena sifatnya yang elastis sehingga bisa
menahan kekuatan putaran mesin diesel yang tergolong kuat. Apabila mesin
traktor menggunakan gear dan rantai, kemungkinan besar sering terjadinya putus
rantai dan apabila putus rantai terjadi saat mesin menyala / saat digunakan,
hal itu dapat membahayakan pengguna traktor.
Pulley penggerak sengaja
dibuat dengan ukuran yang berbeda, dimana pulley yang kecil sebagai penggerak
dan pulley yang besar yang digerakkan. Hal ini bertujuan agar tenaga yang
dihasilkan mesin yang memutar pulley kecil kemudian disalurkan menggunakan
v-belt untuk memutar pulley besar sehingga beberapa putaran pulley kecil hanya
menjadi satu putaran pulley besar saja dan dapat dikendalikan oleh pengguna
traktor. Jika saja pulley besar yang menggerakkan pulley kecil, maka tenaga
yang dihasilkan mesin untuk menggerakkan traktor tidak akan dapat dikendalikan.
Selain mengetahui
bagian-bagian penerus daya, penting juga untuk mengetahui rpm (Rotation per
Meter) pulley yang digerakkan. Karena dengan cara mengetahui rpm dari pulley
tersebut, kita dapat mengefisiensikan tenaga mesin yang digunakan dengan cara
menyesuaikan kecepatan jalannya traktor dengan rpm dari pulley. Semakin besar
ukuran pulley yang digerakkan maka semakin kecil juga rpm yang dihasilkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Sabuk dan pulley umumnya digunakan
pada traktor tangan roda dua yang bermesin diesel.
2.
Dengan cara mengetahui rpm pulley,
maka kita juga mengetahui jumlah putaran pulley per menit serta dapat
memperhitungkan efisiensi penggunaan mesin berdasarkan ukuran pulley yang
digerakkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. Pengenalan Alat Dan Mesin
Pertanian. Departemen Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan
Standar Pengelolaan Smk. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.
Sularso. 1987.
Pompa dan Kompresor.PT Pradnya
Paramita, Jakarta
Wahyuningsih, Atika. 2013. Transmisi Sabuk. http://elemen-mesin.blogspot.com/2013/01/transmisi-sabuk.html. Diakses
pada tanggal 17 Maret 2015 di Banjarbaru.
No comments:
Post a Comment