Labels

Friday, March 25, 2016

laporan praktikum penerusan daya

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transmisi sabuk adalah sistem transmisi tenaga/daya/momen puntir dari poros yang satu ke poros yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada puli yang terpasang pada poros-poros tersebut. Karakter gesekan sabuk dan permukaan puli sangat mempengaruhi kemampuan transmisi. Jadi besarnya gaya tegang dalam sabuk menentukan besarnya momen puntir yang dapat ditransmisikan.
Keuntungan transmisi sabuk:
a.       Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka tidak dibutuhkan kopling elastik.
b.      Tidak berisik.
c.       Dapat menerima dan meredam beban kejut.
d.      Jarak poros tidak tertentu
e.       Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai.
f.       Mudah dah murah dalam pembuatan.
g.      Hanya memerlukan sedikit perawatan.
Kerugian transmisi sabuk:
a.       Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.
b.      Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem transmisi sabuk memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar dari sistem transmisi roda gigi atau rantai.
Jenis transmisi sabuk dan pemakaiannya.
1.      Transmisi sabuk lurus.
Dipakai untuk puli-puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana puli-puli terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horisontal, walaupun bisa juga dipakai untuk poros-poros vertikal.
a.       Transmisi sabuk tanpa penegang
Sabuk ini tidak perlu diberi gaya tegang lagi, karena gaya beratnya sendiri. Dipakai untuk poros-poros dengan kedudukan horisontal yang memiliki jarak poros lebih dari 5 m. Karena itu sisi tegang/tarik dari sabuk diletakkan di bagian bawah.
b.       Transmisi sabuk mulur
Sabuk pada transmisi ini sengaja dibuat lebih pendek dari jarak poros, tetapi material sabuk dipilih material dengan elastisitas yang pas sehingga tercipta gaya tegang yang sesuai.
c.       Transmisi sabuk dengan puli penegang
Transmisi ini dilengkapi dengan puli penegang yang menekan sisi kendor sabuk di dekat puli kecil dari luar sehingga sudut lilit menjadi bertambah besar. Pergantian arah putaran tidak boleh terjadi pada sistem ini.
d.      Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain
Elemen penegang pada sistem transmisi ini bukan puli melainkan elemen-elemen lain seperti baut, bandul/pemberat, momen puntir balik, serta sistem SESPA.
2.      Transmisi sabuk silang.
Transmisi dengan jenis ini sudah jarang dipakai, karena selain pembebanan puli tidak menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi cepat aus, terutama pada sabuk rata yang lebar.
Dalam pemasangannya, bagian sisi tarik harus lurus dan sisi kendor miring sehingga lepasnya sabuk dari puli dapat terhindarkan.
3.      Jenis sabuk dan material sabuk
                        Material sabuk harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, yaitu:
-          Factor gesekan
-          Tegangan Tarik
-          Elastisitas
-          Frekuensi tekuan
-          Factor kepekaan terhadap lingkungan kerja (Wahyuningsih, 2013)
Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang  trapesium. Tenunan  tetoron  atau semacamnya dipergunakan sebagai inti  sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan dikeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan  bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya  yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan sabuk-V dibandingkan dengan sabuk rata (Sularso,1987).
Daya  pada motor penggerak disalurkan melalui putaran poros engkol kekopling utama melalui V-belt. Kopling utama meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan poros roda dan poros rotary. Disamping untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan traktor (Nawawi, 2001).
Tujuan
Dapat memahami cara penerusan daya dengan sabuk dan pulley serta dapat menghitung rpm pulley yang digerakkan.


ALAT DAN METODE
Alat
            Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah traktor tangan
Metode
            Metode yang digunakan pada praktkum ini adalah :
1.      Mengetahui besaran rpm pada motor penggeraknya
2.      Ukur diameter pulley penggerak dan diameter pulley yang digerakkan
3.      Hitung rpm pulley yang digerakkan dengan menggunakan persamaan :
S x D (Penggerak) = S x D (yang digerakkan)
Dimana S = kecepatan putar per menit
             D = diameter pulley
Waktu dan Tempat
            Laporan ini disusun berdasarkan praktikum yang dilaksanakan hari Senin, 16 Maret 2015 dari jam 15.30-Selesai Wita. Bertempat di Laboratorium Mekanisasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.






HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
No
Nama dan gambar
Keterangan
1
3
2
Sabuk dan pulley
1
1.      Pulley yang digerakkan
2.      Sabuk
3.      Pulley penggerak










2
komponen penggerak traktor
17. Pully penegang
18. Penyangga depan
19. Penyangga mesin
20. Pelindung depan
21. Pully mesin
22. V-belt
23. Pully utama
24. Pelindung V-belt
26. Tutup kotak peralatan
27. Tombol lampu
28. Tuas belok kiri
29. Pengatur roda belakang
31. Roda belakang
33. Ban


Soal :
Kecepatan (S) mesin adalah 2200 dan diameter (D) pully mesin adalah 9 cm. Jika Diameter (D) yang digerakkan adalah 26 cm , maka berapakah kecepatan (S) pully yang digerakkan ?
Dik : SxD (penggerak) = SxD (yang digerakkan)
Jawab : SxD               = SxD
            2200x9            = Sx26
            19800              = Sx26
            S                      =  = 761,5 rpm

Pembahasan
                        Pulley dan sabuk umumnya terdapat pada traktor roda 2 yang bermesin diesel. Sabuk sengaja digunakan pada traktor karena sifatnya yang elastis sehingga bisa menahan kekuatan putaran mesin diesel yang tergolong kuat. Apabila mesin traktor menggunakan gear dan rantai, kemungkinan besar sering terjadinya putus rantai dan apabila putus rantai terjadi saat mesin menyala / saat digunakan, hal itu dapat membahayakan pengguna traktor.
            Pulley penggerak sengaja dibuat dengan ukuran yang berbeda, dimana pulley yang kecil sebagai penggerak dan pulley yang besar yang digerakkan. Hal ini bertujuan agar tenaga yang dihasilkan mesin yang memutar pulley kecil kemudian disalurkan menggunakan v-belt untuk memutar pulley besar sehingga beberapa putaran pulley kecil hanya menjadi satu putaran pulley besar saja dan dapat dikendalikan oleh pengguna traktor. Jika saja pulley besar yang menggerakkan pulley kecil, maka tenaga yang dihasilkan mesin untuk menggerakkan traktor tidak akan dapat dikendalikan.
            Selain mengetahui bagian-bagian penerus daya, penting juga untuk mengetahui rpm (Rotation per Meter) pulley yang digerakkan. Karena dengan cara mengetahui rpm dari pulley tersebut, kita dapat mengefisiensikan tenaga mesin yang digunakan dengan cara menyesuaikan kecepatan jalannya traktor dengan rpm dari pulley. Semakin besar ukuran pulley yang digerakkan maka semakin kecil juga rpm yang dihasilkan.        


KESIMPULAN
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Sabuk dan pulley umumnya digunakan pada traktor tangan roda dua yang bermesin diesel.
2.      Dengan cara mengetahui rpm pulley, maka kita juga mengetahui jumlah putaran pulley per menit serta dapat memperhitungkan efisiensi penggunaan mesin berdasarkan ukuran pulley yang digerakkan.












DAFTAR PUSTAKA
Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. Pengenalan Alat Dan Mesin  Pertanian. Departemen Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.

Sularso. 1987. Pompa dan Kompresor.PT Pradnya Paramita, Jakarta
Wahyuningsih, Atika. 2013. Transmisi Sabuk. http://elemen-mesin.blogspot.com/2013/01/transmisi-sabuk.html. Diakses pada tanggal 17 Maret 2015 di Banjarbaru.



No comments:

Post a Comment