Labels

Sunday, April 29, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam laboratorium kimia yang digunakan secara berulang-ulang. Dalam bidang ilmu kimia, peralatan laboratorium memegang peranan yang sangat penting.  Hal ini disebabkan karena segala kegiatan yang dilakukan di laboratorium selalu menggunakan alat-alat laboratorium dan seluruh hasil percobaan sangat bergantung pada alat-alat laboratorium yang baik. Kelayakan mengenai perencanaan dalam merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) dilaboratorium, adanya ventilasi dan perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium (Anna, 1984).
Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang alat-alat laboratorium yang digunakan dalam melakukan praktikum dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasanya digunakan dalam laboratorium kimia. Selain itu mengetahui cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar walaupun sudah mengenal alat yang jenis, tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap alat terkadang mempunyai prosedur yang telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan untuk pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan peralatan non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka kita perlu mencoba untuk menggunakannya. Peralatan gelas, hampir semua eksperimen dengan bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan mengamatan visual selama reaksi berlangsung, tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat menyebabkan kecelakaan, seperti luka terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang sering terjadi di laboratorium. Peralatan non gelas, selain alat-alat yang terbuat dari gelas banyak juga peralatan di laboratorium kimia yang terbuat dari bahan non gelas. Peralatan tersebut antara lain rak tabung reaksi, penjepit tabung, statif berserta klem dan lain-lain Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium agar tetap terjaga kesterilannya. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Apabila alat tersebut retak jangan diteruskan penggunaannya. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk pencucian alat menjadi bersih benar (Dini, 2002).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya. Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya pekerjaan analisa kimia (Day & Underwood, 1998).
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).
Keselamatan kerja di laboratorium juga harus diperhatikan. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman di laboratorium. Keselamatan kerja tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai cara, seperti menyiapkan pedoman kerja, baik untuk tindakan pencegah maupun penanggulangan kecelakaan, menyediakan perlengapan keselamatan secara lengkap dan meningkatkan pengetahuan pekerja (laboran, stap pengajar, dan mahasiswa) melalui pelatihan-pelatihan dan orientasi keselamatan kerja di laboratorium (Gunawan & Prasuad, 2004).

Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui alat-alat laboratorium serta fungsinya dalam praktikum Biokimia Tanaman.




BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu labu ukur, gelas ukur, gelas beker, kondensor, centrifuge, corong, erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit, cawan porselin, pipet tetes, buret, statif, neraca anakitik, desikator, stirer, spektrofotometer, water bath dan labu didih.

Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 26 September 2014. Pada pukul 13.30 WITA - selesai di Laboratorium Analisis Kimia Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
Melihat, mengenal dan mengetahui fungsi-fungsi alat-alat praktikum beserta cara penggunaannya.








HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum  yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Pengenalan alat laboraturium
No
Nama dan Gambar Alat
Fungsi dan Cara Penggunaan
1.
Nama : Labu Ukur

Gambar :




Fungsi : Menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan.

Cara Penggunaan : Masukan zat kimia menggunakan corong lalu lihat volumenya.


2.
Nama : Gelas Ukur

Gambar :


Fungsi : Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair pelarut tidak boleh dalam kondisi panas.

Cara penggunaan : Masukkan zat kimia menggunakan corong, lalu lihat skala dan perhatikan miniskusnya.


3.
Nama : Gelas Beker

Gambar :


Fungsi : Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia.

Cara penggunaan : Masukkan larutan kedalam gelas beker untuk menguapkan solven atau pelarut untuk memekatkan.


4.
Nama : kondensor
Gambar :


Fungsi : Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.





5.
Nama : Centrifuge

Gambar :






Fungsi : Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan.


6.
Nama : Corong

Gambar :


Fungsi : Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan kedalam suatu wadah dengan mulut sempit.

Cara penggunaan : Masukkan corong ke wadah pada mulut yang sempit.




7.
Nama : Erlenmeyer

Gambar :


Fungsi : Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.

Cara penggunaan : Zat yang dimasukkan digoyang-goyang.



8.
Nama : Tabung Reaksi

Gambar :


Fungsi : Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.

Cara penggunaan : Masukkan bahan menggunakan pipet.



9.
Nama : Rak Tabung Reaksi

Gambar :
Fungsi : Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

Cara Penggunaan : Letakkan tabung reaksi kelubang-lubang yang telah disediakan.





10.
Nama : Penjepit

Gambar :


Fungsi : Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan atau untuk membantu mengambil kertas saring.

Cara penggunaan : Tekan bagian  belakang seperti penjepit baju, lalu ambil tabung reaksi yang panas.

11.
Nama : Cawan Porselin

Gambar :


Fungsi : Wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.

Cara penggunaan: Zat yang akan diuapkan di taruh kedalam cawan.


12.
Nama : Pipet Tetes

Gambar :


    Fungsi : Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil.

Cara penggunaan : Menekan bagian ujung pipet kemudian larutan akan tersedot.

13.
Nama : Buret

Gambar :


Fungsi : Untuk melakukan titrasi.

Cara penggunaan : Zat yang digunakan untuk menitrasi ( titran ) ditempatkan dalam buret dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran dan volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.

14.
Nama : Statif

Gambar :


Fungsi : Untuk meletakkan buret atau penjepit buret.

Cara penggunaan : Buret diletakkan pada statif agar memudahkan pemakaian buret.


15.
Nama : Neraca Anakitik

Gambar :
Fungsi : Untuk menimbang alat dan bahan.

    Cara penggunaan : Buka tutup kacanya, masukkan kaca arloji lalu kalibrasi, setelah itu masukkan bahan sesuan ketentuan


16
Nama :Desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
17







Nama :Stirer





Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
18
Nama :Water Bath






Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
19
Nama :Spektrofotometer






mengukur transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang gelombang.
20
Nama :Labu didih






Berguna untuk  wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkai dengan pendingin balik.



Pembahasan
Dari hasil pengamatan alat-alat tersebut kita mengetahui masing-masing dari fungsi alat praktikum, yaitu Labu Ukur untuk Menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan. Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair pelarut tidak boleh dalam kondisi panas. Gelas Beker Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Masukkan larutan kedalam gelas beker untuk menguapkan solven atau pelarut untuk memekatkan. Kondensor Untuk destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar. Centrifuge Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan. Corong Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan kedalam suatu wadah dengan mulut sempit. Erlenmeyer Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Zat yang dimasukkan digoyang-goyang. Tabung Reaksi Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Rak Tabung Reaksi Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Letakkan tabung reaksi kelubang-lubang yang telah disediakan. Penjepit Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan atau untuk membantu mengambil kertas saring. Cawan Porselin Wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan. Zat yang akan diuapkan di taruh kedalam cawan. Pipet Tetes Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang kecil. Buret Untuk melakukan titrasi. Statif Untuk meletakkan buret atau penjepit buret. Neraca Anakitik Untuk menimbang alat dan bahan. Desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum. Stirer Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar. Water Bath Spektrofotometer mengukur transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang gelombang. Labu didih Berguna untuk  wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkai dengan pendingin balik.






KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.               Pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum sangat diperlukan untuk mengetahui masing-masing fungsi dari macam-macam alat laboraturium. Alat-alat tersebut sebelum digunakan harus diperiksa terlebih dahulu baik kebersihannya, atau keadaan alat tersebut. Apabila alat tersebut mengalami kerusakan dan tidak bersih atau tidak steril maka akan mempengaruhi hasil pengamatan.
2.               Alat – alat gelas sebelum di gunakan harus di periksa terlebih dahulu baik kebersihannya, atau keadaan alat tersebut Karena apabila alat tersebut mengalami kerusakan dan tidak di bersihkan terlebih dahulu maka akan mempengaruhi hasil pengamatan.
3.               Setiap kali melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami cara penggunaan alat yang dipakai saat praktikum.
Saran
Alat-alat yang ada di laboratorium harap dilengkapi dan untuk praktikan agar menyimak apa yang disampaikan dan dijelaskan oleh asisten praktikum pada.




DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 1984, Buku Pedoman Praktikum dan Manual Alat Laboratorium Pendidikan Kimia, Departemen Pendidikan, Jakarta.
Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi, Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.
Dini, L. 2002. Laboratorium Kimia Dasar. Gramedia, Jakarta.
Gunawan & Prasuad. 2004. Kimia Pengenalan Alat Praktikum. Gramedia, Bandung..
Rohman, Taufiqur. 1998, Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia.


No comments:

Post a Comment