PENDAHULUAN
Latar Belakang
Alat laboratorium kimia merupakan benda
yang digunakan dalam laboratorium kimia yang digunakan secara berulang-ulang.
Dalam bidang ilmu kimia, peralatan laboratorium memegang peranan yang sangat
penting. Hal ini disebabkan karena
segala kegiatan yang dilakukan di laboratorium selalu menggunakan alat-alat
laboratorium dan seluruh hasil percobaan sangat bergantung pada alat-alat
laboratorium yang baik. Kelayakan mengenai perencanaan dalam merancang
laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang
memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) dilaboratorium, adanya
ventilasi dan perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan
pengelolaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur
pengolahan limbah laboratorium (Anna, 1984).
Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, terlebih
dahulu kita harus mengetahui tentang alat-alat laboratorium yang digunakan
dalam melakukan praktikum dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar
yang biasanya digunakan dalam laboratorium kimia. Selain itu mengetahui cara
menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar walaupun sudah mengenal
alat yang jenis, tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap alat terkadang mempunyai
prosedur yang telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan untuk memudahkan
mengenal alat kimia yang digunakan untuk pengelompokkan yang umum dipakai yaitu
seperti peralatan gelas dan peralatan non gelas, setelah mengenal jenis-jenis
peralatan maka kita perlu mencoba untuk menggunakannya. Peralatan gelas, hampir
semua eksperimen dengan bahan kimia menggunakan peralatan gelas, gelas memiliki
banyak keuntungan dalam eksperimen kimia dan gelas tidak hanya bersifat non
reaktif tetapi juga dapat menyajikan mengamatan visual selama reaksi
berlangsung, tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat menyebabkan
kecelakaan, seperti luka terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas
merupakan salah satu luka yang sering terjadi di laboratorium. Peralatan non
gelas, selain alat-alat yang terbuat dari gelas banyak juga peralatan di
laboratorium kimia yang terbuat dari bahan non gelas. Peralatan tersebut antara
lain rak tabung reaksi, penjepit tabung, statif berserta klem dan lain-lain
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium
agar tetap terjaga kesterilannya. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum
tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya
bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan
dengan sabun atau deterjen sintetik. Apabila alat tersebut retak jangan
diteruskan penggunaannya. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan
larutan deterjen panas untuk pencucian alat menjadi bersih benar (Dini, 2002).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat
tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang dipergunakan, disamping
pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta
kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja,
selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena
bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna
bagi kelancaran kerjanya. Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang
banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya
pekerjaan analisa kimia (Day & Underwood, 1998).
Dalam mengukur suatu zat atau benda
hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam
kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat
kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu
contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari
pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan
(Rohman, 1998).
Keselamatan kerja di laboratorium
juga harus diperhatikan. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan upaya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menciptakan lingkungan kerja yang
aman, sehat, dan nyaman di laboratorium. Keselamatan kerja tersebut dapat
diwujudkan dengan berbagai cara, seperti menyiapkan pedoman kerja, baik untuk
tindakan pencegah maupun penanggulangan kecelakaan, menyediakan perlengapan
keselamatan secara lengkap dan meningkatkan pengetahuan pekerja (laboran, stap
pengajar, dan mahasiswa) melalui pelatihan-pelatihan dan orientasi keselamatan
kerja di laboratorium (Gunawan & Prasuad, 2004).
Tujuan
Tujuan
praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui alat-alat laboratorium serta
fungsinya dalam praktikum Biokimia Tanaman.
BAHAN
DAN METODE
Alat dan
Bahan
Alat
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini yaitu labu
ukur, gelas ukur, gelas beker, kondensor, centrifuge, corong, erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit, cawan porselin, pipet tetes, buret, statif, neraca anakitik, desikator, stirer, spektrofotometer, water bath dan labu didih.
Waktu
dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada tanggal 26
September 2014. Pada pukul 13.30 WITA - selesai di Laboratorium Analisis Kimia Fakultas Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur
Kerja
Melihat, mengenal dan mengetahui fungsi-fungsi
alat-alat praktikum beserta cara penggunaannya.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Pengenalan
alat laboraturium
No
|
Nama dan Gambar
Alat
|
Fungsi dan Cara
Penggunaan
|
1.
|
Nama : Labu Ukur
Gambar :
|
Fungsi : Menakar
volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan.
Cara Penggunaan
: Masukan zat kimia menggunakan corong lalu lihat volumenya.
|
2.
|
Nama : Gelas
Ukur
Gambar :
|
Fungsi :
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair pelarut tidak
boleh dalam kondisi panas.
Cara penggunaan
: Masukkan zat kimia menggunakan corong, lalu lihat skala dan perhatikan miniskusnya.
|
3.
|
Nama : Gelas
Beker
Gambar :
|
Fungsi :
Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia.
Cara penggunaan
: Masukkan larutan kedalam gelas beker untuk menguapkan solven atau pelarut
untuk memekatkan.
|
4.
|
Nama : kondensor
Gambar :
|
Fungsi : Untukl
destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat
air keluar.
|
5.
|
Nama : Centrifuge
Gambar :
|
Fungsi : Memisahkan
dan mengendapkan padatan dari larutan.
|
6.
|
Nama : Corong
Gambar :
|
Fungsi :
Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan kedalam suatu wadah
dengan mulut sempit.
Cara penggunaan
: Masukkan corong ke wadah pada mulut yang sempit.
|
7.
|
Nama :
Erlenmeyer
Gambar :
|
Fungsi :
Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.
Cara penggunaan
: Zat yang dimasukkan digoyang-goyang.
|
8.
|
Nama : Tabung
Reaksi
Gambar :
|
Fungsi :
Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.
Cara penggunaan
: Masukkan bahan menggunakan pipet.
|
9.
|
Nama : Rak
Tabung Reaksi
Gambar :
|
Fungsi :
Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
Cara Penggunaan
: Letakkan tabung reaksi kelubang-lubang yang telah disediakan.
|
10.
|
Nama : Penjepit
Gambar :
|
Fungsi :
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan atau untuk
membantu mengambil kertas saring.
Cara penggunaan
: Tekan bagian belakang seperti
penjepit baju, lalu ambil tabung reaksi yang panas.
|
11.
|
Nama : Cawan
Porselin
Gambar :
|
Fungsi : Wadah
suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.
Cara penggunaan:
Zat yang akan diuapkan di taruh kedalam cawan.
|
12.
|
Nama : Pipet
Tetes
Gambar :
|
Fungsi : Untuk mengambil larutan dalam
jumlah yang kecil.
Cara penggunaan
: Menekan bagian ujung pipet kemudian larutan akan tersedot.
|
13.
|
Nama : Buret
Gambar :
|
Fungsi : Untuk
melakukan titrasi.
Cara penggunaan
: Zat yang digunakan untuk menitrasi ( titran ) ditempatkan dalam buret dan
dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran dan volume dari zat yang
dipakai dapat dilihat pada skala.
|
14.
|
Nama : Statif
Gambar :
|
Fungsi : Untuk
meletakkan buret atau penjepit buret.
Cara penggunaan
: Buret diletakkan pada statif agar memudahkan pemakaian buret.
|
15.
|
Nama : Neraca
Anakitik
Gambar :
|
Fungsi
: Untuk menimbang alat dan bahan.
Cara penggunaan : Buka tutup kacanya,
masukkan kaca arloji lalu kalibrasi, setelah itu masukkan bahan sesuan
ketentuan
|
16
|
Nama :Desikator
|
Untuk
menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator
vakum.
|
17
|
Nama :Stirer
|
Pengaduk
magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam
larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik
dari stirer akan berputar.
|
18
|
Nama :Water Bath
|
Menguapkan zat atau larutan
dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
|
19
|
Nama :Spektrofotometer
|
mengukur
transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang gelombang.
|
20
|
Nama :Labu didih
|
Berguna
untuk wadah larutan yang sedang
dipanaskan atau diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkai dengan pendingin
balik.
|
Pembahasan
Dari hasil pengamatan alat-alat tersebut kita mengetahui
masing-masing dari fungsi alat praktikum, yaitu Labu Ukur untuk Menakar volume
zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan. Gelas Ukur Digunakan
untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair pelarut tidak boleh dalam
kondisi panas. Gelas Beker Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk
memanaskan larutan kimia. Masukkan larutan kedalam gelas beker untuk menguapkan
solven atau pelarut untuk memekatkan. Kondensor Untuk destilasi larutan. Lubang
lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar. Centrifuge
Memisahkan dan mengendapkan padatan dari larutan. Corong Digunakan untuk
menolong pada saat memasukkan cairan kedalam suatu wadah dengan mulut sempit. Erlenmeyer
Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Zat yang dimasukkan digoyang-goyang.
Tabung Reaksi Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.
Rak Tabung Reaksi Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Letakkan
tabung reaksi kelubang-lubang yang telah disediakan. Penjepit Digunakan untuk
menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan atau untuk membantu mengambil kertas
saring. Cawan Porselin Wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan. Zat
yang akan diuapkan di taruh kedalam cawan. Pipet Tetes Untuk mengambil larutan
dalam jumlah yang kecil. Buret Untuk melakukan titrasi. Statif Untuk meletakkan
buret atau penjepit buret. Neraca Anakitik Untuk menimbang alat dan bahan.
Desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan
zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa
dan desikator vakum. Stirer Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan.
Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus
listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar. Water
Bath Spektrofotometer mengukur transmitans atau absorbans suatu contoh yang
dinyatakan dalam fungsi panjang gelombang. Labu didih Berguna untuk wadah larutan yang sedang dipanaskan atau
diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkai dengan pendingin balik.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Pengenalan terhadap alat-alat yang akan
digunakan dalam praktikum sangat diperlukan untuk mengetahui masing-masing
fungsi dari macam-macam alat laboraturium. Alat-alat tersebut sebelum digunakan
harus diperiksa terlebih dahulu baik kebersihannya, atau keadaan alat tersebut.
Apabila alat tersebut mengalami kerusakan dan tidak bersih atau tidak steril
maka akan mempengaruhi hasil pengamatan.
2.
Alat – alat gelas sebelum di gunakan harus di
periksa terlebih dahulu baik kebersihannya, atau keadaan alat tersebut Karena
apabila alat tersebut mengalami kerusakan dan tidak di bersihkan terlebih
dahulu maka akan mempengaruhi hasil pengamatan.
3.
Setiap kali melakukan praktikum kita harus
mengenal dan memahami cara penggunaan alat yang dipakai saat praktikum.
Saran
Alat-alat
yang ada di laboratorium harap dilengkapi dan untuk praktikan agar menyimak apa
yang disampaikan dan dijelaskan oleh asisten praktikum pada.

Anna
Poedjiadi. 1984, Buku Pedoman Praktikum
dan Manual Alat Laboratorium Pendidikan Kimia, Departemen Pendidikan,
Jakarta.
Day,
R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia
Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi, Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga.
Jakarta.
Dini,
L. 2002. Laboratorium Kimia Dasar.
Gramedia, Jakarta.
Gunawan
& Prasuad. 2004. Kimia Pengenalan
Alat Praktikum. Gramedia, Bandung..
Rohman,
Taufiqur. 1998, Penanganan
Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban Akibat Kontak
Dengan Bahan Kimia.
No comments:
Post a Comment