Labels

Friday, May 4, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI MIKROORGANISME

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya sangat memerlukan energi dan bahan-bahan untuk membangun tubuhnya, seperti dalam sintesis protoplasma dan bagian-bagian sel lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel melakukan suatu kegiatan-kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang teratah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut juga biokatalisator yang dinamakan enzim (Djide, 2006).
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat (Hadioetomo, 1993).
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Anonim, 2014).
Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi kimia organik dan inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari likungan kemudian ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler (Lim, 1998).
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, 1993).
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika) agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological (Hadioetomo, 1993).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. “Selain itu, secara umum nutrient dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru (Jawetz, 2001).
Saat ini media agar merupakan media yang sangat umum digunakan dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Media agar ini memungkinkan untuk dilakukannya isolasi bakteri dari suatu sampel, karakterisasi morfologi, sampai penghitungaan bakteri yang dikenal dengan nama total plate count. Bentuk koloni bakteri dan warna-warninya mudah sekali dikenali dengan media ini dengan cara mengubah komposisi nutrien atau menambahkan indikator (Achmad, 2007).
Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui cara isolasi mikroorganisme.


BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
            Adapun Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Panci, Kompor, Beaker glass, Autoclafe, Tabung reaksi, Cawan petri, Lampu Bunsen, Segitiga perata, dan Neraca analitik.

Bahan
            Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Medium kultur PDA dan NA, Buffer Fosfat, Clingwarp dan Bakteri atau jamur yang akan di biakan.
Waktu dan Tempat
            Laporan ini disusun berdasarkan praktikum yang dilaksanakan hari Senin, 17 November 2014 dari jam 11.00-Selesai Wita. Bertempat di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
-    Isolasi bakteri antagonis dari tanah:
1.   Memasukkan 10 gram tanah beserta akar tanaman ke dalam botol yang berisi 90 ml buffer fosfat.
2.   Botol tersebut di shaker selama 30 menit.
3.   Dibuat pengenceran menggunakan aquades sebanyak 9 ml hingga 10-9.
4.   Ambil cairan sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 10-0 kemudian dihomogenkan.
5.   Ambil cairan pada tabung reaksi 10-0 sebanyak 1 ml dan pindahkan pada tabung reaksi 10-1 dan begitu seterusnya sampai pada pengenceran 10-9 mengambil 0,5 ml cairan pada pengenceran 10-9 dan masukkan ke dalam media.
6.   Ratakan cairan tersebut dengan segitiga perata.
-       Isolasi cendawan patogen dari buah cabe:
1.   Mengambil beberapa buah bergejala, dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam alkohol 1 kali dan aquades 3 kali, keringkan diatas tissue steril.
2.   Memasukkan potongan daging buah cabe ke dalam media PDA sebanyak 3 potongan.
3.   Balut sisi cawan dengan cling warp.








HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
No
Gambar
Keterangan
1.

Isolat Jamur pada Kulit buah Cabai yang terkena Antraknosa
2.

Isolat Bakteri penyebab JAP


Pembahasan
Dari praktikum isolasi media yang telah dilakuakan menunjukan bahwa isolasi yang dilakukan berhasil. Pada media Nutrient Agar (NA) ditumbuhi oleh bakteri sedangkan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) ditumbuhi jamur. Namun adapula hasil isolasi media yang mengalami kegagalan. Kegagalan dari isolasi tersebut di karenakan pada media tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri lain, sehingga mengalami persaingan untuk memperoleh nutrisi untuk pertumbuhan.
Teknik isolasi yang dilakukan pada praktikum ini untuk media PDA yaitu dengan dengan hanya peletakan saja pada media sedangkan Nutrient Agar (NA) dengan cara meratakan isolat di Media. Dari hasil pengamatan pada hari ke 3 setelah dilakukannya isolasi jamur tampak jamur tersebut sudah mulai berkembang, warna koloninya putih, penampakannya seperti kapas, dan tepiannya seperti berbenang-benang sedangkan bakteri untuk 3 hari setelah isolasi tampak berkembang dengan warna koloninya tampak putih, penampakannya licin seperti berlendir, dan tepiannya tak beraturan.
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui perbedaan antara jamur maupun bakteri. Jamur merupakan organisme eukariotik yang pada umumnya multiseluler atau bersel banyak. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium, miselium menyusun jalinan semu menjadi tumbuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Warna koloninya putih, penampakannya seperti kapas, dan tepiannya seperti berbenang-benang sedangkan bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofildan berukuran renik (mikroskopis). Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu struktur dasar  (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, dna, dan granula penyimpanan dan struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) yang  meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas dan endospora. Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan membelah diri. Dapat diketahui warna koloninya tampak putih, penampakannya licin seperti berlendir, dan tepiannya tak beraturan.


KESIMPULAN
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
2.      Biakan murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal atau pun menumbuhkan suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri atau jamur yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain.
3.       Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara penggoresan dan cara penaburan.
4.       Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut medium.








DAFTAR PUSTAKA
Achmad, D,. 2007, Media Agar. Ide Besar Istri Peneliti, http://www.nvtech.com , Diakses tanggal 1 November 2010

Anonim.  2014. Media Tumbu Bakteri. Sumber: http://antiserra.wen.su/alkes.html. Diakses pada tanggal 22 Nopember 2014.

Djide, Natsir, Sartini. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia, Jakarta.

Jawetz, E., Melnick, J. L., Adelberg, E. A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi XXII, diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 205-209, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Lim, D. 1998. Microbiology.  WCB McGraw-Hill. Missouri.


Volk, dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga.

No comments:

Post a Comment