PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Bunga merupakan alat reproduksi pada tumbuhan, biasanya
olehnya dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan
dalam 2 golongan yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat
perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu
tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada
bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa yang disebut
persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang
kita sebut buah, yang didalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru (Solikhin, 2008).
Bagian pokok tumbuhan hanya ada 3 macam yaitu, akar, batang
dan daun dan setiap bagian lainya hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian
pokok tersebut. Jadi bunga sebagai suatu bagian tumbuhan harus pula merupakan
penjelmaan dari salah satu atau kombinai ketiga bagian pokok tadi. Bunga adalah
penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini
dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan (Tjirosoepomo,
1985).
Tunas yang
mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya batangnya lalu berhenti
pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar bunga, sedang daun-daunnya sebagian
tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnannya berubah, dan sebagian
lagi mengalami metamorphosis menjad bagian-bagian yang memainkan peranan dalam
peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan individu baru tadi (Saktiono, 1989).
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengamati atau mengidentifikasi bunga lengkap,
bunga tidak lengkap, bunga tunggal, bunga mejemuk, bunga mahkota gasal dan
bunga mahkota majemuk.
BAHAN
DAN METODE
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
·
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis), digunakan sebagai objek
pengamatan untuk praktikum.
·
Bunga Mawar (Rossa sp), digunakan sebagai objek
pengamatan untuk praktikum.
·
Bunga Euphorbia sp, digunakan sebagai objek
pengamatan untuk praktikum.
·
Bunga Asoka (Saraca sp), digunakan sebagai objek
pengamatan untuk praktikum.
·
Bunga Geranium sp, digunakan sebagai objek
pengamatan untuk praktikum.
·
Bunga Lily (Lilium sp), digunakan sebagai objek
pengamatan untuk praktikum.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
·
Buku gambar, digunakan
untuk media menggambar hasil pengamatan.
·
Alat tulis, digunakan
untuk menggambar hasil pengamatan dan mencatat hal-hal yang penting.
·
Silet atau cutter,
digunakan untuk memotong bunga menjadi penampang membujur.
Waktu dan Tempat
Laporan
ini disusun berdasarkan praktikum yang dilaksanakan hari senin,28 Oktober 2013
dari jam 08.30 – 11.00 Wita. Bertempat di lapangan depan Gedung Pasca Sarjana
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan
alat yang digunakan dan bahan sebagai objek pengamatan.
2. Mengamati
bunga tunggal, bunga mejemuk, bunga lengkap, bunga tidak lengkap, bunga mahkota
gasal dan bunga mahkota genap.
3. Menuliskan hasil pengamatan dan menggambarkan hasil pengamatan bunga tanaman yang diamati.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel
1. Hasil Pengamatan Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan Bunga
Mawar (Rossa sp).
Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa sinensis)
|
Hasil Identifikasi
|
|||
|
1. Kepala
Putik
2. Tangkai
Putik
3. Serbuk
Sari
4. Tangkai
Serbuk Sari
5. Mahkota
6. Bakal
Buah
7. Kelopak
8. Dasar
Bunga
9. Tangkai
Bunga
|
Tabel 2. Hasil Pengamatan Bunga
Asoka (Saraca
sp) dan Bunga Geranium sp
Bunga Asoka (Saraca sp)
|
Hasil Identifikasi
|
|||
|
1.
Mahkota
2.
Kepala
Putik
3.
Tangkai
Putik
4.
Serbuk
Sari
5.
Tangkai
Serbuk Sari
6.
Bakal
Buah
7.
Tangkai
Buanga
8.
Kelopak
|
Tabel 3. Hasil Pengamatan Bunga Euphorbia sp dan Bunga Lily (Lilium sp)
Bunga Euphorbia
sp
|
Hasil
Identifikasi
|
|||
|
1. Mahkota
2. Kepala Putik
3. Tangkai Putik
4. Serbuk Sari
5. Tangkai Serbuk Sari
6.
Termasuk
Bunga Tidak Lengkap
|
Pembahasan
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini
bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ
utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah
disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika
kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan
modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan
modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap
bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis
membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis
bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu
bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan
betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis
alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga. Fungsi biologi bunga
adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora)
untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji (Agustrai, 2011).
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi
sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain
menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu
penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat
digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya, yaitu aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan
zigomorf (simetri cermin) akan Tetapi Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai. Bunga disebut bunga
sempurna bila memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga
banci atau hermafrodit. Empat bagian utama
bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Ø Kelopak bunga atau calyx;
Ø Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni
untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Ø Alat kelamin jantan atau androecium
(dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Ø Alat kelamin betina atau gynoecium
(dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik
(Cinta, 2013).
Kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku
Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman
hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak
berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal
(daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna
putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. Adapun Klasifikasi
ilmiah Kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) yaitu :
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
(suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak
tambahan (epicalyx) sehingga terlihat
seperti dua lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar
atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman
ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu
berkas/setukal (mono = satu, adelphus = tukal) sehingga membentuk
tabung yang membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun
berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun
yang meruncing. Daun penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman
mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yannng berubah bentuk
dan warna. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang
tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga
musim gugur. Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm.
hingga 20 cm. Putik (Pistillum)
menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke
bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan
tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek,
pencangkokan, dan penempelan.
Dalam Klasifikasi bunga mawar (Rosa
sp) disebutkan bahwa bunga ini merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki
buah, berakar tunggang dengan banyak cabang akar, memiliki batang yang berduri,
tinggi tanaman antara 0,3 sampai 0,5 meter, serta memilki beragam warna bunga
(putih, ungu, merah, dan merah muda). Untuk dapat tumbuh baik, tanaman mawar
sangat membutuhkan sinar matahari penuh. Apabila kurang mendapat sinar
matahari, pertumbuhan tanaman mawar dapat menjadi terhambat dan terkadang tidak
menghasilkan bunga. Syarat pertumbuhan yang baik lainnya adalah bunga mawar membutuhkan
suhu optimum 30°C dan kelembaban udara antara 60-80%. Sebelumnya, yang penting
diperhatikan adalah bunga mawar termasuk golongan bunga yang sangat mudah
kehilangan air. Untuk itu sebaiknya dalam pemanenan bunga mawar dilakukan pada
pagi hari sekali (sebelum matahari terbit). Dalam sistematika tumbuhan
(taksonomi), secara lengkap klasifikasi bunga mawar adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp
Bunga mawar mempunyai putik dan benang sari Aktif nomorf :
bunga yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang serangkup dengan lebih dua cara
Benang sari tampak seperti duduk diatas kelopak Kelopak dan mahkota bebas.
memiliki aroma yang khas. Peranan bunga mawar sendiri yaitu sebagai tanaman
hias, bunga mawar sendiri juga dijadikan bunga nasional di beberpa negara.
Asoka merupakan tanaman hias yang cukup populer di Indonesia
khususnya kalangan penghobi tanaman hias. Dengan penampilan bunganya yang
memancar seperti kembang api dan hidup di hutan-hutan liar, tidaklah
mengherankan bila orang-orang Eropa menjulukinya dengan flame of the wood atau
api dari hutan. Mungkin karena penampilannya yang menarik tersebut mengundang
orang untuk membawanya ke rumah dan mmeliharanya sebagai tanaman hias. Dengan
semakin berkembangnya pengetahuan, jenis soka hibrida saat ini telah
bermunculan dengan menghadirkan warna-warna bunga yang lebih beragam dan meriah.
Secara ringkas dapat dikemukakan morfologi tanaman soka sebagai berikut:
Batang : tegak, berkayu bulat, percabangan simpodial, putih
kotor. Daun : tunggal, lonjong, pangkal meruncing, tepi rata, ujung runcing,
pertulangan daun menyirip. bunga : majemuk, berwarna merah, berkelamin dua,
kelopak bentuk corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota. akar :
tunggang, berwarna cokelat. Penyebaran tanaman Soka ke seluruh wilayah negara
bisa jadi tidak terlepas dari peran para pendeta beragama Hindu yang membawanya
kemana dia pergi termasuk salah satunya ke negara kita. Perlu diketahui pula
bahwa ini ada hubungannya dengan kepercayaan umat Hindu terhadap bunga Soka
dimana bunga ini merupakan simbol hidup bersuka hati, sehingga sering digunakan
sebagai sesaji untuk persembahan dewa Siwa dan Wisnu.Bunga soka awalnya hanya
sebagai tanaman liar tipe perdu.
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Fabales
Famili :Fabaceae
Upafamili :Caesalpinioideae
Bangsa :Detarieae
Genus :Saraca
Spesies :Saraca sp
Tanaman
bunga Geranium atau tapak dara ini merupakan bunga Majemuk, bentuk payung,
tangkai panjang 5-12 cm, kelopak lepas terdiri dari 5 helai, daun mahkota lima,
bulat telur, panjang 1-5 cm, lebar 5- 7 mm, benang sari sepuluh, pangkal
berlekatan, bakal buah 5 ruang, merah muda Buah Buni, kerucut, panjang 5-6 mm,
hijau. Adapun klasifikasinya yaitu :
Kingdom :Plantae
– Plants
Subkingdom :Tracheobionta
– Vascular plants
Superdivision :Spermatophyta – Seed plants
Division :Magnoliophyta – Flowering
plants
Class :Magnoliopsida
– Dicotyledons
Subclass :Rosidae
Order :Geraniales
Family :Geraniaceae – Geranium
family
Genus :Geranium sp
Bunga euphorbia adalah tanaman bunga yang berasal dari
Madagaskar. Bunga ini termasuk golongan kaktus. Sama halnya seperti
kaktus-katus lain, euphorbia juga tumbuh subur di daerah yang panas dan kering.
Penyebaran bunga euphorbia dimulai dari Madagaskar lalu ke China dan ke
Thailand. Dan sekarang sudah dapat dijumpai sampai di Eropa, Timur Tengah,
Amerika dan Asia. Nama bunga euphorbia diambil dari salah seorang dokter
kerajaan Juba Mauritania di Afrika Utara yang bernama Euphorbus. Dokter
Euphorbus lah yang memindahkan bunga ini dari gurun pasir menjadi bunga
penghias yang cantik di kerajaannya. Di Indonesia sendiri, binga ini bisanya
digunakan sebagai border taman. Memiliki tinggi standar 150 cm dan lebar 100
cm. Bunga yang menggerombol hingga hampir menutup batangnya membuat bunga
euphorbia nampak cantik. Penampilan yang sangat cantik itulah yang akhirnya
menobatkan si bunga euphorbia ini menjadi “ratu bunga berduri”. Bunga euphorbia
merupakan tanaman yang sangat adaptif. Bahkan di dataran tinggi sekalipun bunga
ini dapat tumbuh dengan baik. Di dataran rendah pertumbuhannya akan lebih
cepat. Dengan kondisi udara yang hangat serta sinar matahari yang cukup, akan
membuat tanaman ini berbunga dengan cepat. Namun, bila kondisi lingkungan tidak
bersih atau banyak polusi, euphorbia akan malas bahkan tidak akan mau berbunga.
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Sub Divisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledoneae
Ordo :
Archichlamydeae
Famili :
Euphorbiaceae
Genus :
Euphorbia
Spesies : Euphorbia sp
Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap
dompol terdiri atas 4-32 kuntum. Ada empat bagian utama bunga, yaitu mahkota
bunga semu, benang sari, putik dan bakal buah. Mahkota bunga yang
berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga sebetulnya adalah brachtea
(seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi sehingga menyerupai mahkota.
Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia disebut bermahkota semu. Umumnya
tanaman ini memiliki bunga sejati yang sempurna dengan organ seksual jantan dan
betina yang lengkap. Namun, ada juga yang memilki bunga yang tidak sempurna
yang tidak memiliki organ seksual dan bersifat steril, sehingga tidak dapat
digunakan untuk perbanyakan generatif. Beberapa kultivar memiliki bunga yang
keseluruhannya merupakan bunga yang tidak sempurna. Ada pula tanaman yang
sebagian bunganya merupakan bunga sempurna dan beberapa kondisi tumbuh bunga
yang tidak sempurna.
Bunga lily atau bunga Lilium
sp merupakan bunga yang sangat cantik. Selain bunganya yang cantik, bunga
ini juga memiliki beberapa khasisat untuk menyembuhkan beberapa luka dan
sebagai pengobatan yang lainnya. Lili sangat mudah tumbuh, beberapa varietas
dapat ditemukan tumbuh liar dalam jumlah besar. Lili membutuhkan masa aktif
dingin untuk berkembang. Ini berarti bahwa mereka tumbuh terbaik di
daerah-daerah yang mendapatkan setidaknya udara dingin yang sejuk. Lili
membutuhkan udara lembab dan sedikit asam tanah. Tanaman ini bisa menyesuaikan
diri dengan habitat hutan, seringkali pegunungan, dan terkadang habitat
rerumputan. Beberapa mampu hidup di rawa. Pada umumnya tanaman ini lebih cocok
tinggal di habitat dengan tanah yang mengandung kadar asam seimbang.
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Urutan :Liliales
Keluarga :Liliaceae
Marga :Lilium
Spesies :Lilium sp
Bunga Lily lebih toleran terhadap keadaan kering dibanding
tanaman bunga potong lainnya.akan tetapi bila terlalu kering akan berdamapak
buruk terhadap tanaman bunga lily, daun akan menjadi kuning dan bunga akan
berguguran. Air yang mengandung flor terlalu banyak akan merusak daun. Oleh
karena itu, penyiraman hendaknya diatur agar media tidak terlalu kering dan
juga tidak terlalu basah.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hampir semua tumbuhan memiliki bunga.
2.
Bunga merupakan alat reproduksi pada tumbuhan, biasanya
olehnya dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum).
3. Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun)
yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan,
sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan
akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan.
Daftar Pustakannya kagak ada
ReplyDeleteWkwk
Deletedapusnya mirip-mirip sama laporan sebelumya gan
ReplyDeleteAstaga daftar pustakanya gak ada, padahal udah ketulis tinjauannya 😒.
ReplyDelete