Labels

Sunday, January 31, 2016

Laporan Praktikum Bagian Bunga

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bunga merupakan alat reproduksi pada tumbuhan, biasanya olehnya dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum), yang dibedakan dalam 2 golongan yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang didalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru (Solikhin, 2008).
            Bagian pokok tumbuhan hanya ada 3 macam yaitu, akar, batang dan daun dan setiap bagian lainya hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok tersebut. Jadi bunga sebagai suatu bagian tumbuhan harus pula merupakan penjelmaan dari salah satu atau kombinai ketiga bagian pokok tadi. Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan  alat-alat perkembangbiakan (Tjirosoepomo, 1985).
            Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya batangnya lalu berhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar bunga, sedang daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnannya berubah, dan sebagian lagi mengalami metamorphosis menjad bagian-bagian yang memainkan peranan dalam peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan individu baru tadi (Saktiono, 1989).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati atau mengidentifikasi bunga lengkap, bunga tidak lengkap, bunga tunggal, bunga mejemuk, bunga mahkota gasal dan bunga mahkota majemuk.




BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
·         Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), digunakan sebagai objek pengamatan untuk praktikum.
·         Bunga Mawar (Rossa sp), digunakan sebagai objek pengamatan untuk praktikum.
·         Bunga Euphorbia sp, digunakan sebagai objek pengamatan untuk praktikum.
·         Bunga Asoka (Saraca sp), digunakan sebagai objek pengamatan untuk praktikum.
·         Bunga Geranium sp, digunakan sebagai objek pengamatan untuk praktikum.
·         Bunga Lily (Lilium sp), digunakan sebagai objek pengamatan untuk praktikum.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
·         Buku gambar, digunakan untuk media menggambar hasil pengamatan.
·         Alat tulis, digunakan untuk menggambar hasil pengamatan dan mencatat hal-hal yang penting.
·         Silet atau cutter, digunakan untuk memotong bunga menjadi penampang membujur.
Waktu dan Tempat
Laporan ini disusun berdasarkan praktikum yang dilaksanakan hari senin,28 Oktober 2013 dari jam 08.30 – 11.00 Wita. Bertempat di lapangan depan Gedung Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan sebagai objek pengamatan.
2.      Mengamati bunga tunggal, bunga mejemuk, bunga lengkap, bunga tidak lengkap, bunga mahkota gasal dan bunga mahkota genap.
3.      Menuliskan hasil pengamatan dan menggambarkan hasil pengamatan bunga tanaman yang diamati.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan Bunga Mawar (Rossa sp).
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Hasil Identifikasi
Hasil Identifikasi
 Bunga Mawar (Rossa sp)

1.      Kepala Putik
2.      Tangkai Putik
3.      Serbuk Sari
4.      Tangkai Serbuk Sari
5.      Mahkota
6.      Bakal Buah
7.      Kelopak
8.      Dasar Bunga
9.      Tangkai Bunga
1.      Mahkota
2.      Kepala Putik
3.      Tangkai Putik
4.      Serbuk Sari
5.      Tangkai Serbuk Sari
6.      Kelopak
7.      Tangkai Bunga
8.      Dasar Bunga
Termasuk Bunga Tunggal
Termasuk Bunga Lengkap

Tabel 2. Hasil Pengamatan Bunga Asoka (Saraca sp) dan Bunga Geranium sp
Bunga Asoka (Saraca sp)
Hasil Identifikasi
Bunga Geranium sp
Hasil Identifikasi

1.        Mahkota
2.        Kepala Putik
3.        Tangkai Putik
4.        Serbuk Sari
5.        Tangkai Serbuk Sari
6.        Bakal Buah
7.        Tangkai Buanga
8.         Kelopak

1.       Mahkota
2.       Kepala Putik
3.       Serbuk Sari
4.       Tangkai Serbuk Sari
5.       Kelopak
6.       Tangkai
7.       Tangkai Putik
Termasuk Bunga Mahkota Gasal
Termasuk Bunga Majemuk
Tabel 3. Hasil Pengamatan Bunga Euphorbia sp dan Bunga Lily (Lilium sp)
Bunga Euphorbia sp
Hasil Identifikasi
Hasil Identifikasi

Bunga Lily (Lilium sp)
1.   Mahkota
2.   Kepala Putik
3.   Tangkai Putik
4.   Serbuk Sari
5.   Tangkai Serbuk Sari
6.  
1.       Mahkota
2.       Kepala Putik
3.       Tangkai Putik
4.       Serbuk Sari
5.       Tangkai Serbuk Sari
6.       Bakal Buah
7.       Tangkai Bunga
8.       Kelopak Bunga
Termasuk Bunga Mahkota Genap
Tangkai Bunga

Termasuk Bunga Tidak Lengkap

Pembahasan
            Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji (Agustrai, 2011).
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya, yaitu aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin) akan Tetapi Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai. Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Ø  Kelopak bunga atau calyx;
Ø  Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Ø  Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Ø  Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik (Cinta, 2013).
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. Adapun Klasifikasi ilmiah Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) yaitu :

Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom      : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi            : Angiospermae
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : Dilleniidae
Ordo                  : Malvales
Famili                 : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus                : Hibiscus
Spesies               : Hibiscus rosa-sinensis
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono = satu, adelphus = tukal) sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Daun penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yannng berubah bentuk dan warna. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur. Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (Pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.
Dalam Klasifikasi bunga mawar (Rosa sp) disebutkan bahwa bunga ini merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki buah, berakar tunggang dengan banyak cabang akar, memiliki batang yang berduri, tinggi tanaman antara 0,3 sampai 0,5 meter, serta memilki beragam warna bunga (putih, ungu, merah, dan merah muda). Untuk dapat tumbuh baik, tanaman mawar sangat membutuhkan sinar matahari penuh. Apabila kurang mendapat sinar matahari, pertumbuhan tanaman mawar dapat menjadi terhambat dan terkadang tidak menghasilkan bunga. Syarat pertumbuhan yang baik lainnya adalah bunga mawar membutuhkan suhu optimum 30°C dan kelembaban udara antara 60-80%. Sebelumnya, yang penting diperhatikan adalah bunga mawar termasuk golongan bunga yang sangat mudah kehilangan air. Untuk itu sebaiknya dalam pemanenan bunga mawar dilakukan pada pagi hari sekali (sebelum matahari terbit). Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), secara lengkap klasifikasi bunga mawar adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo                : Rosales
Famili              : Rosaceae
Genus              : Rosa
Spesies            : Rosa sp
Bunga mawar mempunyai putik dan benang sari Aktif nomorf : bunga yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang serangkup dengan lebih dua cara Benang sari tampak seperti duduk diatas kelopak Kelopak dan mahkota bebas. memiliki aroma yang khas. Peranan bunga mawar sendiri yaitu sebagai tanaman hias, bunga mawar sendiri juga dijadikan bunga nasional di beberpa negara.
Asoka merupakan tanaman hias yang cukup populer di Indonesia khususnya kalangan penghobi tanaman hias. Dengan penampilan bunganya yang memancar seperti kembang api dan hidup di hutan-hutan liar, tidaklah mengherankan bila orang-orang Eropa menjulukinya dengan flame of the wood atau api dari hutan. Mungkin karena penampilannya yang menarik tersebut mengundang orang untuk membawanya ke rumah dan mmeliharanya sebagai tanaman hias. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan, jenis soka hibrida saat ini telah bermunculan dengan menghadirkan warna-warna bunga yang lebih beragam dan meriah. Secara ringkas dapat dikemukakan morfologi tanaman soka sebagai berikut:
Batang : tegak, berkayu bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun : tunggal, lonjong, pangkal meruncing, tepi rata, ujung runcing, pertulangan daun menyirip. bunga : majemuk, berwarna merah, berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari 4, kepala sari melekat pada mahkota. akar : tunggang, berwarna cokelat. Penyebaran tanaman Soka ke seluruh wilayah negara bisa jadi tidak terlepas dari peran para pendeta beragama Hindu yang membawanya kemana dia pergi termasuk salah satunya ke negara kita. Perlu diketahui pula bahwa ini ada hubungannya dengan kepercayaan umat Hindu terhadap bunga Soka dimana bunga ini merupakan simbol hidup bersuka hati, sehingga sering digunakan sebagai sesaji untuk persembahan dewa Siwa dan Wisnu.Bunga soka awalnya hanya sebagai tanaman liar tipe perdu.
Kerajaan              :Plantae
Divisi                  :Magnoliophyta
Kelas                   :Magnoliopsida
Ordo                   :Fabales
Famili                  :Fabaceae
Upafamili            :Caesalpinioideae
Bangsa                :Detarieae
Genus                  :Saraca
Spesies                :Saraca sp
             Tanaman bunga Geranium atau tapak dara ini merupakan bunga Majemuk, bentuk payung, tangkai panjang 5-12 cm, kelopak lepas terdiri dari 5 helai, daun mahkota lima, bulat telur, panjang 1-5 cm, lebar 5- 7 mm, benang sari sepuluh, pangkal berlekatan, bakal buah 5 ruang, merah muda Buah Buni, kerucut, panjang 5-6 mm, hijau. Adapun klasifikasinya yaitu :
Kingdom                     :Plantae – Plants
Subkingdom                :Tracheobionta – Vascular plants
Superdivision  :Spermatophyta – Seed plants
Division                       :Magnoliophyta – Flowering plants
Class                            :Magnoliopsida – Dicotyledons
Subclass                       :Rosidae
Order                           :Geraniales
Family                         :Geraniaceae – Geranium family
Genus                          :Geranium sp
Bunga euphorbia adalah tanaman bunga yang berasal dari Madagaskar. Bunga ini termasuk golongan kaktus. Sama halnya seperti kaktus-katus lain, euphorbia juga tumbuh subur di daerah yang panas dan kering. Penyebaran bunga euphorbia dimulai dari Madagaskar lalu ke China dan ke Thailand. Dan sekarang sudah dapat dijumpai sampai di Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Asia. Nama bunga euphorbia diambil dari salah seorang dokter kerajaan Juba Mauritania di Afrika Utara yang bernama Euphorbus. Dokter Euphorbus lah yang memindahkan bunga ini dari gurun pasir menjadi bunga penghias yang cantik di kerajaannya. Di Indonesia sendiri, binga ini bisanya digunakan sebagai border taman. Memiliki tinggi standar 150 cm dan lebar 100 cm. Bunga yang menggerombol hingga hampir menutup batangnya membuat bunga euphorbia nampak cantik. Penampilan yang sangat cantik itulah yang akhirnya menobatkan si bunga euphorbia ini menjadi “ratu bunga berduri”. Bunga euphorbia merupakan tanaman yang sangat adaptif. Bahkan di dataran tinggi sekalipun bunga ini dapat tumbuh dengan baik. Di dataran rendah pertumbuhannya akan lebih cepat. Dengan kondisi udara yang hangat serta sinar matahari yang cukup, akan membuat tanaman ini berbunga dengan cepat. Namun, bila kondisi lingkungan tidak bersih atau banyak polusi, euphorbia akan malas bahkan tidak akan mau berbunga.
Divisi               : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub Divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Archichlamydeae
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Euphorbia
Spesies             : Euphorbia sp
Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap dompol terdiri atas 4-32 kuntum. Ada empat bagian utama bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang sari, putik dan bakal buah. Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga sebetulnya adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi sehingga menyerupai mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia disebut bermahkota semu. Umumnya tanaman ini memiliki bunga sejati yang sempurna dengan organ seksual jantan dan betina yang lengkap. Namun, ada juga yang memilki bunga yang tidak sempurna yang tidak memiliki organ seksual dan bersifat steril, sehingga tidak dapat digunakan untuk perbanyakan generatif. Beberapa kultivar memiliki bunga yang keseluruhannya merupakan bunga yang tidak sempurna. Ada pula tanaman yang sebagian bunganya merupakan bunga sempurna dan beberapa kondisi tumbuh bunga yang tidak sempurna.
Bunga lily atau bunga Lilium sp merupakan bunga yang sangat cantik. Selain bunganya yang cantik, bunga ini juga memiliki beberapa khasisat untuk menyembuhkan beberapa luka dan sebagai pengobatan yang lainnya. Lili sangat mudah tumbuh, beberapa varietas dapat ditemukan tumbuh liar dalam jumlah besar. Lili membutuhkan masa aktif dingin untuk berkembang. Ini berarti bahwa mereka tumbuh terbaik di daerah-daerah yang mendapatkan setidaknya udara dingin yang sejuk. Lili membutuhkan udara lembab dan sedikit asam tanah. Tanaman ini bisa menyesuaikan diri dengan habitat hutan, seringkali pegunungan, dan terkadang habitat rerumputan. Beberapa mampu hidup di rawa. Pada umumnya tanaman ini lebih cocok tinggal di habitat dengan tanah yang mengandung kadar asam seimbang.
Kerajaan          :Plantae
Divisi               :Magnoliophyta
Kelas               :Liliopsida
Urutan                         :Liliales
Keluarga          :Liliaceae
Marga              :Lilium
Spesies             :Lilium sp
Bunga Lily lebih toleran terhadap keadaan kering dibanding tanaman bunga potong lainnya.akan tetapi bila terlalu kering akan berdamapak buruk terhadap tanaman bunga lily, daun akan menjadi kuning dan bunga akan berguguran. Air yang mengandung flor terlalu banyak akan merusak daun. Oleh karena itu, penyiraman hendaknya diatur agar media tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu basah.






KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Hampir semua tumbuhan memiliki bunga.
2.      Bunga merupakan alat reproduksi pada tumbuhan, biasanya olehnya dihasilkan suatu alat, yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproductivum).

3.      Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan  alat-alat perkembangbiakan.

4 comments: