Labels

Sunday, January 31, 2016

Laporan praktikum Tata Letak Daun

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daun-daun pada suatu tumbuhan biasanya terdapat pada batang dan cabang-cabangnya, ada pula kalanya daun-daun suatu tumbuhan berjejal-jejal suatu bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau pada pangkal batang atau pada ujungnya. Umumnya daun pada pangkal batang terpisah-pisah dengan suatu jarak yang nyata (Tjitrosoepomo, 1985).
Tata letak daun pada batang atau cabang tempat duduknya daun disebut buku-buku batang (nodus). Bagian ini seringkali tampak sebagai bagian batang yang sedikit membesar dan melingkar batang sebagai suatu cincin, pada umumnya duduknya daun pada batang memiliki aturan yang tata letak daun batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat-tempat batang serta kedudukan batang bagian tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan (Hidayat, 1995).
Batang biasanya terdiri atas sumbu, epikotil, yang beberapa ruas, yang tidak memanjang, dan beberapa primordial daun. Pada saat perkecambahan biji embrio melebar dan mulai tumbuh meristem apical pada pucuk daun muda  menambah lagi primordial daun dan memanjanglah ruas diantara primordial yang lebih bawah, yang dalam pada itu menjauh  dari ujung. Kuncup berkembang oada ketiak daun yang berkembang dan menghasilkan pucuk yang bercabang. Pada tumbuhan dewasa, perkembangan primordia daun pada ujung pucuk dan pemanjangan ujung yang dibawahnya sama seperti pertumbuhan embrio biji yang berkecambah, urutan munculnya dan susunan daun pada batang lebih-kurang karakteristik bagi setiap spesies (Fahn, 1991).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat mengamati, mempelajari dan menggambarkan tata letak daun pada tanaman yang diamati dan  agar dapat membuat  diagram dan bagannya.




BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman mawar (Rosa sp ) dan tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata) yang digunakan sebagai bahan untuk pengamatan.
Alat
            Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah buku gambar dan alat tulis yang digunakan untuk menggambar hasil pengamatan
Waktu dan Tempat
            Laporan ini disusun berdasarkan praktikum yang dilaksanakan hari senin,  Oktober 2013 dari jam 08.30 – 11.00 Wita. Bertempat di lapangan depan Gedung Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati.
2.      Mengamati tata letak daun pada batang ( Ortostik daun, bagan duduk daun dan rumus divergensi daun).
3.      Menggambar hasil pengamatan serta diagram dan bagan duduk daun yang diamati


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 1.Hasil Pengamatan Tata Letak Daun Mawar (Rosa sp)
Diagram
Keterangan

·         Rumus daun atau divergensi :
·         Sudut divergensi :                    x 360º = 120º
Bagan


Tabel 2. Hasil Pengamatan Tata Letak Daun Cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
Diagram
Keterangan

·         Rumus daun atau divergensi :
·         Sudut divergensi :                    x 360º = 180º
Bagan


Pembahasan
            Bagian batang atau cabang tempat duduknya daun disebut buku-buku batang (nodus). Dan bagian ini sering tampak sebagai bagian batang yang sedikit membesar dan melingkar batang sebagai suatu cincin. Duduknya daun pada batang memiliki aturan yang disebut tata letak daun. Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang, harus ditentukan terlebih dahulu beberapa jumlah daun yang terdapat pada suatu buku-buku batang (Saktiono, 1989).
                Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun., maka tata letak daun dinamakan : tersebar (folio sparsa). Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang a kali, jumlah daun yang dilewati selama itu adalah b, maka perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan a/b, yang dinamakan juga: rumus daun atau divergensi. Jika kita memeriksa berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar akan ternyata, bahwa pecahan a/b dapat terdiri atas pecahan-pecahan: 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dan seterusnya. Jika kita amati dengan seksama angka- angka yang membentuk pecahan-pecahan tadi, maka deretan angka-angka pecahan yang masing-masing dapat merupakan rumus daun suatu jenis tumbuhan itu, memperlihatkan sifat berikut:
Tiap suku dibelakang suku kedua (jadi suku ketiga, keempat dan seterusnya) merupakan suatu pecahan, yang pembilangnya dapat diperoleh dengan menjumlah kedua pembilang dua suku yang ada di depannya, demikian pula penyebutnya, yang merupakan hasil kedua penyebut dua suku yang didepannya tadi. Pada tiap  buku- buku batang terdapat dua daun pada setiap buku- buku itu letaknya berhadapan (terpisah oleh jarak 180º). Pada buku- buku batang berikutnya biasanya kedua daunnya membentuk suatu silang dengan dua daun yang dibawahnya tadi. Tata letak daun yang demikian ini dinamakan:berhapan- bersilang (foliaqopposite) atauq( folia decussata), misalnya pada soka (Ixora paludosa Kurz) (Andre, 2013).
            Sebagian besar spesies mawar (Rosa sp) mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
            Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) berbentuk memanjang atau bulat dengan ujung tumpul beringgit. Setiap helai daunya tebal dan mengandung banyak air. Selain itu, tangkai daunya bersayap dan dapat dikembangbiakan sebagai tanaman atau bibit baru. Jika daunya dipetik akan membentuk kuncup-kuncup anak tanaman dalam toreh-toreh pinggiran daunnya. Cocor bebek mempunyai batang yang tegak dan dengan bentuk segi empat tumpul atau membulat.


KESIMPULAN
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Tata letak daun pada batang atau cabang tempat duduknya daun disebut buku-buku batang (nodus).
2.      Sudut divergensi yaitu jarak sudut  antara dua daun berturut-turut, rumusnya yaitu   x 360º. Dimana    didapat ddari rumus daun atau divergensi.
3.      Daun tanaman mawar (Rosa sp) memiliki tata letak daun    dan sudut divergensi 120º. Sedangkan Daun cocor bebek (Kalanchoe sp) memiliki tata letak daun    dan sudut divergensinya 180º.
4.      Untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang, a kali jumlah daun yang dilewati selama itu adalah b, maka perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan a/b, yang dinamakan juga: rumus daun atau divergensi. Jika kita memeriksa berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar akan ternyata, bahwa pecahan a/b dapat terdiri atas pecahan- pecahan: 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dan seterusnya. Jika kita amati dengan seksama angka- angka yang membentuk pecahan- pecahan tadi, maka deretan angka- angka pecahan yang masing- masing dapat merupakan rumus daun suatu jenis tumbuhan itu.


No comments:

Post a Comment