Labels

Sunday, January 31, 2016

Laporan Praktikum Perkecambahan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calon daun/calon akar. Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon (Sudjadi, 2006).
            Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Perkecambahan merupakan sustu proses dimana radikula (akar embrionik) memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan pemunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis. Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat membuat makanan sendiri. Pada tumbuhan, secara umum makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari endosperma. Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino.  Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah menjadi yang senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh. Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel (Syamsuri, 2004).
            . Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui  mikropil. Air yang masuk ke dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa ( Sudjadi, 2006).
            Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan penting, meliputi absorbsi air, metabolisme pemecahan materi cadangan makanan, transpor materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif tumbuh, proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru, respirasi dan pertumbuhan. Banyak faktor yang mengontrol proses perkecambahan biji, baik yang bersifat internal dan eksternal. Secara internal proses perkecambahan biji ditentukan keseimbangan antara promoter dan inhibitor perkecambahan, terutama asam gliberelin (GA) dan asam abskisat (ABA). Faktor eksternal yang merupakan ekologi perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya, dan adanya senyawa-senyawa kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor perkecambahan. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan memerlukan hormon auksin dan hormon ini mudah mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang (Mayer dan Mayber, 1975).
Telah dikemukakan bahwa biji hanya akan berkecambah jika mendapat syarat-syarat yang diperlukan, yaitu air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalamnya (lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya, artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk perkecambahannya juga lalu dapat berkecambah (Tjitrosoepomo, 1985).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tipe perkecambahan biji, proses perkecambahan dan mengetahui keadaan morfologi kecambah dari beberapa jenis biji, serta dapat menggambarkan bagian-bagian dari akar tersebut.




BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
            Bahan yang diigunakan dalam praktikum ini adalah :
·         Biji kacang hijau (Vigna radiata)
·         Biji/bulir padi (Oryza sativa)
·         Kapas
·         air
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
·         Buku gambar, digunakan untuk media menggambar hasil pengamatan.
·         Alat tulis, digunakan untuk menggambar hasil pengamatan dan mencatat hal-hal yang penting.
·         gelas/kemasan air mineral yang digunakan sebagai wadah perkecambahan.
Waktu dan Tempat
Laporan ini disusun berdasarkan praktikum yang dilaksanakan hari senin,28 November 2013 dari jam 08.30 – 11.00 Wita. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Fumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
1.      Ambil masing-masing benih direndam selama 24  jam.
2.      Siapkan kapas yang sudah dibasahi dan benih ditanam pada media perkecambahan.
3.      Jaga kelembaban dan pelihara selama 6 hari
4.      Amati tipe perkecambahan dari masing-masing benih.
5.      Gunakan bagian-bagian kecambah atau akar dari masing-masing benih.
6.      Tentukan bagian akar : leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, radikula, plumula, hipokotil atau epikotil.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Perkecambahan Tanaman Padi (Oryza sativa)
Gambar biji
Keterangan

Biji padi tergolong dalam monokotil (biji berkeping satu)
Dikecambahkan
Keterangan
Ditempat gelap
Ditempat terang


1.      Plumula
2.      Radikula
3.      Leher akar
4.      Batang akar
5.      Serabut akar
Padi termasuk kedalam tumbuhan dengan tipe perkecambahan Hypogealis/Hipogeal

Tabel 2. Hasil Pengamatan Perkecambahan Kacang Hijau (Vigna radiata)
Gambar biji
Keterangan

Biji kacang hijau tergolong dalam dikotil
Dikecambahkan
Keterangan
Ditempat gelap
Ditempat terang


1.      Plumula
2.      Radikula
3.      Leher akar
4.      Batang akar
5.      Serabut akar

Kacang hijau termasuk dalam tumbuhan dengan perkecambahan Epigealis / epigeal


                                                        Pembahasan      
            Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun semua diawali dari proses yang sama, yaitu perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan. Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, antara lain embrio akar (radikula), embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan embrio batang (hipokotil). Perkecambahan dibagi menjadi dua macam tipe yaitu perkecambahan epigeal apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah dan perkecambahan hipogeal apabila terjadi pembentangan ruas batang   teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, system jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Secara morfologi, antara dikotil dan monokotil tidak ada bedanya. Tetapi , tanaman monokotil akarnya serabut dan tanaman dikotil akarnya tunggang. Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
            Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuk tegak. Tanaman kacang hijau ini diduga berasal dari India. Di awal abad ke-17, kacang hijau mulai menyebar ke berbagai Negara Asia tropis termasuk Indonesia. Tanaman kacang hijau adalah tanaman semusim berumur pendek (60 hari). Panen kacang hijau dilakukan beberapa kali dan berakhir pada hari ke-80 setelah tanam. Kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosae. Adapun klasifikasi botani tanaman kacang hijau sebagai berikut (Purwono, 2005):
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Rosales
Keluarga          : Leguminosae (Fabaceae)
Genus              : Vigna
Spesies            : Vigna radiate
            Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Makin banyak nodula akar, makin tinggi kandungan nitrogen sehingga menyuburkan tanah. Sedangkan, batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan, atau kemerah-merahan; tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm – 110 cm dan bercabang menyebar ke semua raha. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau. Bunga kacang hijau berkelamin sempurna (hermaphrodite), berebentuk kupu-kupu dan berwarna kuning. Buah berpolong, panjangnya antara 6 cm – 15 cm. tiap polong berisi 6 – 16 butir biji. Biji kacanag hiaju berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap butir 0,5 mg – 0,8 mg atau berat per 1000 butir antara 36 g – 78 g, berwarna hijau sampai hijau mengilap (Rukmana, 1997).
Padi termasuk keluarga padi-padian. Batangnya beruas-ruas yang di dalamnya berongga (kosong), tingginya 1 sampai 1,5 meter. Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun, yang berbentuk pita dan berpelepah. Pelepah itu membalut hampir sekeliling batang (Yanto, 2013).
Tanaman padi yang mempunyai nama botani Oryza sativa dengan nama lokal padi dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu padi kering yang tumbuh di dataran tinggi dan padi sawah yang memerlukan air menggenang. Tanaman padi merupakan tanaman semusim, yang termasuk golongan rumput – rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut:
Divisio                : Spermatophyta
Sub divisio         : Angiospermae
Ordo                   : Glumiforace
Family                : Gramine
Sub family          : Oryzoidae
Genus                 : Oryza
Spesies                : Oryza sativa L
Akar tanaman padi yang berfungsi menyerap air dan zat – zat makanan dari dalam tanah terdiri dari Akar tunggang yaitu akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah dan Akar serabut yaitu akar yang tumbuh dari akar tunggang setelah tanaman berumur 5 – 6 hari. Batang tanaman padi mempunyai bentuk beruas – ruas, rangkaian ruas – ruas pada batang tanaman padi mempunyai panjang yang berbeda – beda. Pada ruas batang bawah pendek, semakin ke atas semakin panjang. Ciri khas daun tanaman padi yaitu adanya sisik dan telinga daun, hal ini yang menyebabkan daun tanaman padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain, Adapun bagian daun padi yaitu helaian daun terletak pada batang padi, bentuk memanjang seperti pita, pelepah daun merupakan yang menyelubungi batang yang berfungsi memberi dukungan pada ruas bagian jaringan dan lidah daun terletak pada perbatasan antara helian daun dan leher daun.
Malai merupakan sekumpulan bunga padi yang kelur dari buku paling atas. Panjang malai tergantung pada varietas. Bunga padi terdiri dari kepala putik, tangkai sari, palea, lemma, kepala putik, ladicula, dan tangkai bunga. Bunga padi merupakan bunga telanjang yang mempunyai satu bakal buah, 6 benang sari, serta 2 tangkai putik. Gabah atau buah padi terdiri dari embrio, endosperm dan bekatul. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik di daerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Dengan kata lain padi dapat hidup baik di daerah beriklim panas yang lembab dengan curah hujan rata – rata 200 mm/bulan atau lebih dengan distribusi 4 bulan atau sekitar 1500 – 2000 mm/ tahun dengan suhu 23° C ke atas, dan sinar matahari yang cukup, hal ini sesuai karena padi menghendaki tempat yang mempunyai iklim panas (Sucipto, 2009).





KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.
2.      Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
3.      Biji padi tergolong dalam monokotil (biji berkeping satu) dan termasuk kedalam tumbuhan dengan tipe perkecambahan Hypogealis/Hipogeal, Sedangkan Biji kacang hijau tergolong dalam dikotil (biji berkeping dua) dan 

Kacang hijau termasuk dalam tumbuhan dengan perkecambahan Epigealis / epigeal.

No comments:

Post a Comment